7 Tahapan Hubungan Jarak Jauh

Penelitian menunjukkan sekitar 75% mahasiswa akan menjalani hubungan jarak jauh di beberapa titik selama universitas. Meskipun media sosial, aplikasi perpesanan, dan panggilan video memudahkan pasangan untuk tetap terhubung saat terpisah untuk waktu yang lama, hubungan jarak jauh sama sekali tidak mudah. Penelitian telah menunjukkan tingkat putus yang lebih tinggi dalam hubungan jarak jauh daripada hubungan jarak dekat. Aduh Buyung! Dan sementara beberapa hubungan jarak jauh bahkan dimulai seperti itu ketika pasangan bertemu secara online, yang lain beralih dari hubungan jarak dekat ke hubungan jarak jauh.

Berikut adalah tujuh tahap dalam hubungan jarak jauh.

SATU, keputusan.

Bab pertama dalam buku hubungan jarak jauh adalah keputusan untuk mencoba membuat pekerjaan jarak jauh. Ketika salah satu pasangan tinggal jauh atau dihadapkan pada kesempatan atau kewajiban yang mengharuskan bepergian, dan pasangan lainnya tidak dapat atau memilih untuk tidak pergi bersamanya, pasangan tersebut harus memilih antara putus atau menjalin hubungan jarak jauh. Faktor umum yang menyebabkan pasangan mempertimbangkan hubungan jarak jauh adalah perjalanan karena deskripsi pekerjaan atau promosi, pasangan di militer, pendidikan dan keadaan darurat atau anggota keluarga yang pindah. Selama tahap pengambilan keputusan, pasangan mengevaluasi apakah mereka ingin berkomitmen untuk hubungan jarak jauh dan yang lain memutuskan yang terbaik untuk mengakhiri hubungan mereka.

DUA, perpisahan.

Setelah kedua pasangan sepakat untuk menjalani hubungan jarak jauh, maka dimulailah bab kedua yang berjudul perpisahan. Mereka akan mencoba menghabiskan setiap menit bersama sebelum berpisah untuk menebus minggu, bulan, atau tahun yang akan mereka habiskan terpisah. Ini juga merupakan tahap di mana pasangan harus menetapkan batasan dan membuat aturan untuk menjaga hubungan tetap sehat saat transisi ke jarak jauh.

TIGA, transisi.

Tahap transisi terjadi setelah salah satu atau kedua pasangan pergi, meluncurkan bagian jarak jauh dari hubungan mereka. Pada tahap ini, pasangan mungkin berada dalam keadaan penyangkalan atau terlalu sibuk dengan praktik pindahan dan menyesuaikan diri dengan kehidupan tanpa pasangannya memikirkan bagaimana hubungan telah berubah. Mereka mungkin akan sering mengirim pesan atau menelepon pasangannya dan memberi tahu mereka tentang setiap hal kecil, mereka mungkin masih merasa seperti masih dalam hubungan jarak dekat.

Dan kemudian muncul, EMPAT, realisasi.

Apakah Anda baru saja akan menelepon mereka untuk menemui Anda untuk minum kopi? Apakah fakta bahwa Anda tidak dapat bertemu dengan mereka kapan pun Anda suka hanya sedikit tenggelam? Apakah Anda merasa bingung karena Anda benar-benar dapat menggunakan pelukan dari mereka sekarang? Jika demikian, Anda sekarang telah memasuki bab berikutnya, realisasi. Selama tahap ini, pasangan mulai memproses seperti apa hidup tanpa pasangannya. Mereka harus menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak bisa lagi bergantung pada pasangannya untuk selalu ada untuk mereka secara fisik. Tahap realisasi, selain menyakitkan juga mengajarkan pasangan untuk lebih mandiri, memiliki manajemen waktu yang lebih baik, dan meningkatkan komunikasi mereka.

LIMA, cemburu.

Apakah mereka baru saja memposting foto mereka bersenang-senang di pantai dengan teman baru? Apakah mereka berencana untuk pergi ke sebuah acara dengan rekan baru mereka? Seperti, benarkah? Di sini Anda bahkan tidak bisa makan dengan benar karena Anda sangat merindukan mereka sementara mereka sudah mendapat teman baru. Kecemburuan adalah tahap umum dalam hubungan jarak jauh. Dalam sebuah penelitian 125 mahasiswa AS yang pernah atau sedang menjalani hubungan jarak jauh, menyimpulkan bahwa kecemburuan adalah emosi negatif yang paling sering dialami saat mereka berpisah. Partisipan dalam penelitian tersebut melaporkan bahwa mereka merasa cemburu, tidak hanya pada potensi ketertarikan romantis, tetapi juga pada teman dan keluarga yang harus menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang penting selain mereka.

ENAM, keraguan.

Sekarang tiba klimaksnya. Ketidakpastian relasional adalah tahap tipikal lain dalam hubungan jarak jauh. Pasangan jarak jauh melaporkan bahwa semakin lama mereka pergi tanpa melihat pasangannya secara langsung, semakin besar ketidakpastian hubungan mereka. Dan jika salah satu atau kedua pasangan memiliki keraguan tentang hubungan sebelum transisi ke jarak jauh, hubungan mereka memiliki peluang lebih lemah untuk bertahan.

Dan TUJUH, validasi.

Validasi adalah bab terakhir dalam buku ini. Pasangan dalam hubungan jarak jauh yang sukses akan menemukan diri mereka kembali ke panggung lagi dan lagi. Sementara yang tidak berhasil mungkin berakhir di tahap enam, keraguan, penelitian menunjukkan bahwa pasangan jarak jauh sama puasnya dengan hubungan mereka sebagai pasangan jarak dekat ketika pasangan mereka secara aktif mendengarkan mereka dan merespons dengan cara yang positif. Ini berarti meskipun pasangan jarak jauh tidak bertatap muka, mereka masih merasa hubungan mereka membaik setelah telepon atau komunikasi online, selama mereka bisa memberi tahu pasangannya mendukung mereka. Studi ini menunjukkan pentingnya keterbukaan dan percakapan yang terbuka dan jujur dalam hubungan jarak jauh untuk membangun kepercayaan dan validasi.

Hubungan jarak jauh adalah pemeliharaan yang tinggi, tetapi sangat bermanfaat. Begitu pasangan memutuskan untuk berkomitmen pada hubungan jarak jauh, mereka pasti akan melalui pengalaman baru tanpa pasangannya. Hubungan jarak jauh mungkin datang dengan kecemburuan dan keraguan, tetapi mereka juga menawarkan kesempatan bagi pasangan untuk mundur dan mengevaluasi kembali hubungan mereka. Dan jika mereka menemukan diri mereka memilih satu sama lain lagi dan lagi, maka hubungan mereka memiliki peluang kuat untuk berhasil.

Apakah Anda sedang menjalani hubungan jarak jauh sekarang? Sudahkah Anda mengamati tahap-tahap ini dalam hubungan semacam itu di sekitar Anda? Beri tahu kami di komentar di bawah.

Sumber: Psych2Go

Tweet